Materi Sejarah sebagai Peristiwa,Sejarah Sebagai Kisah,Sejarah Sebagai Ilmu Dan Sejarah Sebagai Seni
PUDJI'S INFO.PADANG-Sejarah yaitu kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan peninggalan berbagai perisitiwa. Namun, tidak semua kejadian pada masa lampau bisa disebut sejarah, karena sejarah juga memiliki sifat dan ciri ciri tertentu yang membedakan sejarah dengan kejadian masa lalu.
Ciri-ciri Peristiwa dapat dikatakan Sejarah yaitu:
1. UNIK, yaitu sejarah berbeda dengan peristiwa lain, tidak bersifat umum, hanya terjadi sekali, kalaupun terulang maka tidak akan sama seperti peristiwa sejarah aslinya.
2. ABADI, yaitu peristiwa sejarah akan selalu diingat sepanjang masa oleh rakyat indonesia dan tidak akan berubah.
3. PENTING, yaitu sejarah penting diketahui oleh semua orang karena memiliki manfaat yang dapat mengubah seseorang itu sendiri. contoh, seseorang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya karena mengetahui sejarahnya.
4. OBJEKTIF, yaitu peristiwa sejarah di masa lampau berdasarkan fakta yang terjadi sebagaimana adanya dan tidak ada penambahan ataupun pengurangan cerita.
Sejarah sebagai peristiwa, maksudnya peristiwa sejarah di tempatkan sebagai fakta, kejadian,dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.Kejadian masa lampau tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengetahui dan merekonstruksikan kehidupan pada masa tersebut Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Tanpa memandang besar kecilnya suatu peristiwa atau kejadian-kejadian dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu sampai sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan datang.
contohnya
1. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI yaitu pada saat Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agusutus 1945.
2. Peristiwa Rengasdengklok yaitu peristiwa diculiknya Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta oleh golongan muda karena perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua.
Sejarah sebagai kisah
sejarah sebagai kisah adalah kejadian masa lalu yang diungkapkan kembali berdasarkan penafsiran dan interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Menyusun kisah sejarah dari suatu masyarakat, bangsa, dan negara tidaklah mudah karena jejak-jejak sejarah yang ditinggalkannya tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam penyusunannya memerlukan penelaahan yang sangat jeli dan bijaksana serta verifikatif sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penyusunan sejarah sebagai kisah, para sejarawan menggunakan dasar jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai peristiwa. Jejak-jejak sejarah yang berisi kehidupan rangkaian peristiwa atau kejadian dalam lingkup kehidupan manusia menjadi sumber penting dalam penulisan kisah sejarah.
Sejarah sebagai ilmu
Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai peristiwa masa lampau.
Menurut C.E. Berry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. Adapun menurut York Powell, sejarah bukanlah hanya sekadar suatu cerita indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan harus dibuktikan secara keilmuan dengan menggunakan metode-metode dan berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kebenaran itu dapat dibuktikan dari dokumen yang telah diuji sehingga dapat dipercaya sebagai suatu fakta sejarah. Sejarah dianggap sebagai ilmu sebab sejarah memiliki syarat-syarat ilmu, antara lain ada masalah yang menjadi objek, ada metode, tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran yang rasional, dan kebenaran bersifat objektif.
Jika melihat hal tersebut, sejarah sebagai ilmu dapat memenuhinya, dikarenakan:
a.objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian di masa lalu yang merupakan sebab akibat;
b.adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah;
c.kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis;
d.kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional dan kritik (penilaian) yang sistematis;
e.fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang berbeda. Kebenaran hanya "milik" peristiwa ini sendiri. Namun kebenaran fauna adalah juga objektif, maksudnya kebenaran harus diakui oleh intersubjektivitas atau diakui oleh banyak sejarawan dan masyarakat luas.
Sejarah sebagai seni
Sejarah sebagai seni yaitu sejarah dengan menambahkan unsur seni dan imajinasi untuk memperindah tulisan dan membuat para pembaca sejarah menjadi tertarik dengan isi sejarah tersebut.
Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni.
Dithley menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Itulah sebabnya, menurut George Macauly Travelyan dalam penulisan kisah sejarah harus menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dimengerti.
Sejarah Sebagai Seni memiliki Sifat / Karakteristik:
1. Intuisi, yaitu mengetahui secara langsung kejadian sejarah
2. Imanjinasi, yaitu sejarawan harus bisa menggambarkan / membayangkan peristiwa sejarah yang terjadi
3. Emosi, yaitu luapan perasaan sejarawan untuk menghadirkan peristiwa sejarah yang seolah-olah dapat dirasakan dan terjadi
4. Gaya bahasa, yaitu bahasa kiasan yang dipakai sejarawan untuk memperindah tulisan sejarah
Contoh Sejarah Sebagai Seni:
1. Seni pahat / relief di Candi Borobudur, yaitu ukiran indah yang berbentuk patung dalam dinding
Sumber : sejarah10-jt.blogspot.com
Allaboutdreamsite.blogspot.com
Gabung dalam percakapan