Apa Sekolah Swasta Dapat Makan Bergizi Gratis? Ini Penjelasannya
Presiden Prabowo melaksanakan program andalannya, makan siang gratis, secara bertahap pada tanggal 6 Januari 2025 di 190 titik di seluruh Indonesia. Program ini menargetkan jutaan anak-anak dan ibu hamil di seluruh Indonesia.
Menurut juru bicara Istana, Adita Irawati, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) ditujukan pada sekitar 600 ribu orang di wilayah perkotaan dan kabupaten yang sudah melaksanakan uji coba dalam beberapa bulan terakhir.
Banyak dari angka itu jauh dari target awal Badan Gizi Nasional, yang maksudnya adalah mencapai 3 juta anak di tiga bulan pertama.
Beberapa pengamat mengatakan penurunan jumlah sasaran tersebut karena ketidaksiapan infrastruktur dan fasilitas di lokasi. Menurut proyeksi, program ini harus dapat dinikmati oleh 15 juta sasaran pada akhir 2025.
Program ini ditujukan untuk seluruh siswa di Indonesia, baik yang belajar di sekolah negeri, swasta, atau pesantren. Sontak ini disampaikan oleh Ujang Komaruddin, Sintas Lanjut Pribadi Komunikasi Presiden setelah mengunjungi sejumlah sekolah SDN Cipinang 3 dan 5, Kelurahan Tapos, Kecamatan Depok, Jawa Barat, Senin (6/1).
"Iya, semua sekolah. Sekolah negeri, swasta, serta pesantren memang sama. Namun,memang sekarang bertahap ya sesuai dengan program yang telah disiapkan Badan Gizi Nasional. Dan di bulan Januari, sebesar 3 juta penerima manfaat," kata Ujang.
Pemerintah sudah pastikan mendapat bantuan nutrisi gratis penuh untuk siswa tersebut. Dari karbohidrat sampai vitamin serta airnya semua sudah terpenuhi. Pemerintah juga sudah pastikan distribusi bantuan tersebut aman serta berlangsung lancar.
.
Mahasiswa PAUD hingga Sekolah Dasar (SD) kelas II menerima makan gratis pada pukul 08.00. Sementara itu, Siswa SD kelas III hingga VI menikmati makanan bergizi gratis pada pukul 09.30.
Sementara itu, siswa SMP dan SMA mendapatkan jatah makan pengganti seimbang pagi hari sekitar pukul 12.00.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa sekolah swasta juga akan menjadi target penerima program makan bergizi gratis.
Dadan mengatakan Prabowo ingin melihat sumber daya manusia (SDM) secara lebih luas. Sehingga, program sayur ajar gratis tidak ingin menempatkan garis dengan antar sekolah.
"Jadi, target kita adalah ibu hamil dan ibu menyusui, anak-anak yang masih kecil, anak sekolah, baik PAUD, SD/SMP maupun SMA, serta santri, apakah sekolah swasta atau negeri. Jadi total itu adalah target intervensi kita," ujar Dadan dalam Strategic Policy Forum Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2025 di Universitas Indonesia, Selasa (17/9/2024).
"Kalau tidak ingin menerima ya tidak apa-apa. Tapi kalau mereka juga ingin terlibat tentu kami akan tetap hitung sebagai bagian dari target program ini," katanya.
Untuk pelaksanaan makan bergizi gratis sambung Dadan, akan dilakukan penggunaan teknologi digitalisasi. Sebagai contohnya, siswa harus memberikan absensi setiap hari menggunakan sistem scan. Informasi absensi tersebut kemudian akan diterima oleh unit layanan.
"Jadi, unit pelayanan akan tahu si domisili sekolah itu hari itu berapa banyak siswa yang masuk. Dengan data itu, akan dikirim menu ke sekolah tersebut yang sesuai berapa banyak siswa yang masuk. Dan ketika siswa ambil makanan, akan di-scanner lagi apakah makanan telah diambilnya atau tidak. Hal ini akan kita terapkan di seluruh wilayah di Indonesia. Program ini lah yang akan mendorong internet masuk ke desa," katanya.
Berbeda di setiap daerah, menu makanan yang disediakan tetap mencakup karbohidrat, lauk, buah, dan sayur. Pemerintah juga akan terus melakukan pemantauan dan penilaian untuk memastikan program ini berjalan lancar.
Gabung dalam percakapan