Arkeolog UI Sebut di Balik Gunung Padang Ada Piramida Lebih Tua dari Mesir
Seorang arkeolog dari Universitas Indonesia, Dr. Ali Akbar, mengungkapkan bahwa di Gunung Padang terdapat piramida yang lebih tua dari piramida di Mesir. Informasi ini diperoleh dari penemuan bebatuan yang ditemukan di Gunung Padang.
Situs megalitikum Gunung Padang di Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat lagi-lagi menjadi sorotan setelah Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) ingin melakukan riset kembali.
Ali menjelaskan bahwa situs yang lebih tua dari Piramida di Mesir diketahui dari eksavasi bukit di Gunung Padang. Menurutnya, batuan di permukaan Gunung Padang sekitar 500 tahun SM yang berarti lebih muda dari usia Piramida Mesir, tapi setelah beberapa penelitian lebih lanjut terungkap bahwa ada yang lebih tua di Gunung Padang dan di bawah permukaan tanah.
, Kamis (9/1).
Meski begitu ada perbedaan antara Piramida Mesir dengan yang ada di Gunung Padang. Di Gunung Padang, kata Ali, di Mesir batu yang membentuk piramida disusun di atas tanah datar, tapi di Gunung Padang batu itu disusun mengelilingi bukit yang sudah ada.
"G(pointer)] Bagian atas bukit ini awalnya adalah bukit alami, di mana para kontraktor melepaskan batuan ke permukaan gunung ini. Batuan-batuannya kemudian diatur sehingga terbentuk segitiga, di mana arkilet (bagian atas) semakin berkurang. Kemudian dikenal sebagai 'piramida' dan punden berundak ini diperkirakan berusia 5.900 SM," ujarnya.
Menurut Ali, penyusunan batu-batu tersebut tidak terjadi dalam satu waktu. Maka itu usia batu yang ditemukan di Gunung Padang memiliki perbedaan antara yang berada di permukaan dan yang tertimbun.
Pada sekitar 5.900 SM diduga terjadi pembangunan pertama Gunung Padang, lalu kemudian ada pembangunan lagi pada 500 SM di bagian yang lebih tinggi.
"Jadi, Gunung Padang ini pastinya dibangun dua kali, setidaknya," ujar Ali.
Gabung dalam percakapan