Jadi "PNS Khusus" di AS, Berapa Gaji Elon Musk?

Sejak November 2024, miliarder teknologi, Elon Musk ditunjuk oleh Presiden AS, Donald Trump untuk memimpin departemen baru, yaitu Departemen Efisiensi Pemerintahan (Departemen Efisiensi Pemerintah) yang disingkat DOGE.

Menurut namanya, tujuan lembaga itu adalah untuk mengurangi birokrasi dan mengurangi semua anggaran yang dianggap mengganggu negara.

Akan tetapi, jabatan yang dipegang Musk agak berbeda statusnya. Menurut Gedung Putih, Elon Musk berstatus sebagai "pegawai khusus pemerintah".

Pegawai khusus pemerintah adalah "siapa pun yang bekerja, atau diharapkan untuk bertugas, kepada pemerintah dalam waktu 130 hari atau kurang dari 365 hari".

Ini bukanlah aturan baru di Amerika Serikat, melainkan sudah ada sejak tahun 1962 untuk menyesuaikan pekerja dengan keahlian tertentu di pemerintahan.

Rupanya tidak dibayar sepeser pun oleh pemerintah federal AS, seperti dilaporkan.

Karena tidak dibayar, Musk tidak wajib melaporkan kekayaannya secara publik.

"Sebagai pegawai pemerintah khusus yang tidak dibayar dan bukan perwira yang ditugaskan, Elon akan menyampaikan laporan keuangan rahasia," kata juru bicara Gedung Putih.

, Jumat (14/2/2025).

Dalam peraturan, disebutkan bahwa "pegawai pemerintah khusus" wajib melaporkan laporan keuangan dalam waktu 30 hari sejak menjabat.

Jika terima gaji di atas tingkat GS-15 dan diperkirakan melakukan pekerjaan selama 60 hari, pegawai khusus wajib menyajikan laporan secara publik.

GS-15 adalah tingkat gaji tertinggi dalam General Schedule, yaitu sistem penggajian utama untuk PNS di AS. Gaji untuk GS-15 pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 140.000 dollar AS (sekitar Rp 2,2 miliar) hingga 183.500 dollar AS (sekitar Rp 3 miliar) per tahun.

Tapi, jika gaji pegawai khusus kurang dari GS-15 atau tidak dibayar sama sekali, seperti Elon Musk, ia bisa mengajukan laporan secara rahasia.

Sebagai pegawai khusus pemerintah, Musk dilindungi oleh hukum federal tentang konflik kepentingan, yang melarang pegawai pemerintah berpartisipasi dalam hal-hal yang akan memengaruhi kepentingan keuangan mereka.

Buat banyak gebrakan kontroversial

Elon Musk memiliki izin keamanan rahasia tingkat tinggi.

Selama menjabat sebagai pejabat tinggi Departemen Efisiensi, Elon Musk bertugas di kompleks Gedung Putih bersama dengan Presiden Donald Trump.

Penunjukan Musk sebagai salah satu pejabat pemerintah di AS tidaklah mengejutkan. Sebab, Musk adalah salah satu pendukung sekaligus bagian dari tim sukses Trump dalam Pilpres AS pada November 2024 yang lalu.

Ya, sejak diberi tanggung jawab untuk memimpin DOGE, Musk mulai melakukan beberapa langkah penting, di mana beberapa di antaranya menyebabkan perdebatan.

Salah satu contoh adalah penutupan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) karena alasan efisiensi.

Bagi para pegawai sipil, mereka diberi pilihan untuk bekerja lebih tekun dengan segala kemungkinan kebijakan baru atau mengundurkan diri dari instansi tempat mereka bekerja.

Kebijakan ini disebut-sebut mirip dengan langkah Musk ketika awal-awal mengakuisi Twitter (kini menjadi X). Saat itu, ia memotong banyak karyawan lama, termasuk CEO Twitter yang sedang menjabat saat itu, Parag Agrawal.

Terbaru, Trump juga mengkonfirmasi bahwa Musk memiliki akses ke sistem pembayaran penting di Departemen Keuangan Amerika Serikat. Hal itu kemudian menimbulkan protes dari para pekerja serikat. Akan tetapi, Trump mengatakan bahwa apa yang dilakukan Musk, masih berada dalam koridor.

"Elon tidak bisa melakukan atau tidak akan melakukan apa pun tanpa izin kami. Dan kami akan memberinya izin jika perlu. Jika tidak perlu, kami tidak akan melakukannya," kata Trump.