Sritex PHK 10 Ribu Karyawan, Kementerian Ketenagakerjaan Tidak Bersedia Berkomentar

-
Laki-laki yang biasa dipanggil Noel itu diam selama beberapa detik setelah mendengar wartawan melontarkan pertanyaan tentang arahan kepala negara. Kepala negara pernah menyatakan ingin Sritex diselamatkan.
Sambil tersenyum, ia memutar tubuhnya seperti hendak melangkahkan kaki ke mobil yang sudah bersiaga. Lalu setelah didesak dia akhirnya menjawab. "Yang ini (arahan Prabowo) gue nggak bisa jawab. No Comment," katanya saat dicegat di kantor Kementerian Ketenagakerjaan pada Jumat, 28 Februari 2020.
Immanuel setuju memberikan statement lain tentang sikap Kementerian Ketenagakerjaan menanggapi PHK massal perusahaan tekstil raksasa asal Sukoharjo tersebut. Ia menjanjikan empat hal utama untuk 10.665 karyawan Sritex yang di-PHK, yaitu memenuhi pesangon, jaminan kehilangan pekerjaan, jaminan hari tua dan pekerjaan baru.
"Itu adalah tugas kami sebagai pemerintah. Nah, tidak kalah penting kami juga mencari teman-teman yang di-PHK ini untuk mendapatkan pekerjaan di daerah sekitar pabrik di sana," ucapnya mengklaim. Ia bahkan memberi keistimewaan dengan syarat umur bagi mantan pekerja Sritex di pekerjaan baru.
"Yang penting mereka mau bekerja dan tidak dibatasi oleh usia," kata Immanuel. Politikus partai Gerindra itu menilai pembatasan usia akan mempersulit kesempatan mantan pegawai Sritex untuk mendapatkan pekerjaan pengganti.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah meminta empat kementerian untuk mempertimbangkan berbagai pilihan dan skema guna mencegah PHK pekerja Sritex sebagai akibat perusahaan tersebut dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang. Kementerian-kementerian tersebut mencakup Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Kementerian Ketenagakerjaan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa upaya penyelamatan PT Sritex merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang meminta sejumlah kementerian terkait untuk melakukan kajian mendalam untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.
Sukma Kanthi Nurani Saya bersedia membantu.
Pilihan Editor: Konflik Kepentingan dalam Menjabat Sebagai Ketua Direktur Utama
Gabung dalam percakapan