Akun Media Sosial Asisten Masinis KA Jenggala Ramaikan ucapan duka cita di tengah banjir pesan bela sungkawa

GRESIK, Jogjandroid Blog - Kemarin, pada Selasa (8/4/2025), adalah hari terakhir kerja Abdillah Ramdan sebagai asisten masinis untuk Kereta Api Komuter Jenggala Nomor 470.

Lelaki dari Surabaya tersebut menghembus nafas terakhir saat sedang bertugas.

Di akun Instagram sang korban, @ramdan50006, banyak pengguna media sosial menyampaikan pesan-pesan kesedihan dan ungkapan bela sungkawa atas pergiannya.

Abdillah Ramdan meninggalkan istrinya serta dua buah hati yang belum besar.

Abdullah Ramdan sempat pingsan di dalam kereta setelah ruangan mesinnya rusak parah karena tabrakan dengan truk.

Abdillah Ramdan menderita luka yang cukup serius ketika kejadian tersebut terjadi.

Perjalanan kereta dari Stasiun Indro ke arah Kandangan, Surabaya baru saja dimulai dan hanya berlangsung beberapa menit sejak keberangkatannya.

Pada waktu kira-kira pukul 18:35 Waktu Indonesia Bagian Barat, kereta api KRL Jalur Pantai Lorong Jenggala Nomor 470 yang beroperasi dari Indro ke Sidoarjo terlibat dalam sebuah insiden tabrakan dengan truk pengangkut kayu di persimpangan tanpa pagar nomor 11 jalur JPL, pada kilometer 7+600 sampai 700, tepatnya di area lintas antara stasiun Indro dan Kandangan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Menurut laporan dari konduktor KA 470, kejadian tersebut terjadi saat sebuah truk mengangkut kayu menyebrangi jalur kereta tanpa menyadari adanya kereta api yang sedang beroperasi.

Sehingga, ujung depan kereta menabrak truk dan hal ini mengakibatkan Asisten Masinis pada perjalanan itu, yaitu Abdillah Ramdan, meninggal.

Namun masinis Purwo Pranoto hingga kini masih menerima perawatan medis.

"Kehilangan kami meliputi salah satu Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) terpilih. Almarhum Abdillah Ramdan tidak hanya merupakan Asisten Masinis yang penuh dedikasi, namun juga figur yang menunjukkan jiwa layanan kepada publik dengan sepenuh hati. Ketika dia meninggal ketika sedang bertugas, hal itu membawa kesedaran yang mendalam bagi semua anggota PT Kereta Api Indonesia," ungkap Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Divre 8 Surabaya Luqman Arif pada hari Rabu, tanggal 9 April 2025.

KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Asisten Masinis yang meninggal ketika menjalankan kewajibannya.

"Pegawai ASP sudah berupaya sebaik mungkin untuk mengontrol KA, dan tak meninggalkan kabin mesin saat kejadian temperan terjadi," jelasnya.

Saat ini, semua penumpang dari Kereta Api Commuter Line Jenggala yang mencapai jumlah 130 orang dikonfirmasikan dalam kondisi aman tanpa ada korban jiwa. Mereka semua sudah berhasil dievakuasi dengan bantuan kereta cadangan menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi dan juga Stasiun Sidoarjo.

Truk trailer dengan nomor plat W 8708 US tersebut mengangkut sejumlah papan kayu dalam jumlah yang lumayan banyak.

Pada saat kejadian terjadi, pengemudi truk tersebut berasal dari Lamongan dan bernama Majuri.

Pada pukul 18.30 WIB, truk tersebut berencana melintasi jalan dari gudang ke arah Kota Surabaya.

Ketika melewati rel yang tidak berawak, truk itu pun melintas.

Di bagian depan truk nyaris mencapai jalanan utama. Lalu, datang kereta komuter bernama Jenggala dari arah Stasiun Indro.

Kecelakaan tak terelakkan, kereta itu menabrak truk yang sedang berada di jalur rel.

Kamar supir secara langsung menghantam sisi truk di sebelah kanan yang memuat balok-balok kayu.

"Pengemudi tidak cukup berhati-hati ketika melewati persimpangan kereta api, pengendali kendaraan berhasil selamat, tetapi sang insinyur cedera, sedangkan asistennya yang ditransportasikan ke rumah sakit karena menderita luka parah akhirnya meninggal di sana," jelas Kasat Lalu Lintas Polres Gresik AKP Rizki Julianda kepada para wartawan di tempat kejadian.

Karena insiden tersebut, sang pengemudi kereta beserta asistennya segera dibawa ke rumah sakit.

Purwo Pranoto, yang merupakan masinis pada waktu kejadian, berada dalam posisi tertekuk oleh kayu dan kemudian dievakui ke Rumah Sakit Semen Gresik. Di sana ia menjalani pemeriksaan dari dokter Instalasi Gawat Darurat lantaran dicurigai menderita cedera tulang belakang.

Korban yang telah meninggal dunia merupakan seorang asisten masinis dengan nama Abdillah Ramdan.

Pada waktu itu, orang tersebut dalam keadaan pingsan ketika dipindahkan.

Saat dicek di Rumah Sakit Semen Gresik, disebutkan bahwa penyebab kematian adalah pendarahan pada organ internal.