Produksi Logam Timah Naik Menjadi 18.915 Ton di Bawah TINS pada 2024

Jogjandroid Blog , JAKARTA -- PT Timah Tbk. (TINS) mengalami peningkatan dalam performa operasiannya selama tahun 2024. Pada akhir tahun tersebut, perusahaan berhasil memroduksi biji timah senilai 19.437 ton Sn.
Manajemen TINS menyatakan bahwa produksinya meningkat 31% dari tahun lalu menjadi 14.855 ton Sn. Kenaikan ini terjadi karena ada pertambahan jumlah area tambang darat, peningkatan efisiensi tambang laut, serta perbaikan strategi dalam pengeboran melalui penerapan metode bor pandu di lokasi operasional mereka.
Berikut ini adalah informasi mengenai kenaikan produksi dan penjualan logam timah: Produksi logam timah meningkat 23%, dari angka sebelumnya yaitu 15.340 metrik ton hingga mencapai total 18.915 ton pada periode yang dimaksud. Di sisi lain, penjualan logam timah juga menunjukkan pertambahan sebanyak 22%, bergerak dari skala 14.385 ton di tahun lalu ke level baru 17.507 ton saat ini.
Harga penjualan ratarata untuk logam timah adalah US$31.181 per ton, meningkat 17% dari US$26.583 per ton yang tercatat pada tahun sebelumnya.
Di tahun 2024, TINS menginformasikan bahwa penjualan logam timah dalam negeri mereka tercatat sebesar 12%, sementara itu untuk ekspornya mencapai 88%. Enam pasar utama pengimpor termasuk Korea Selatan yang menyumbang 19%, diikuti oleh Singapura dengan persentase 18%, Jepang pada angka 15%, Belanda berkontribusi sebanyak 12%, India memiliki porsi 10%, serta China memberikan kontribusi sebesar 7%.
TINS juga menginformasikan bahwa selama tahun 2024, harga logam timah dunia menunjukkan perubahan yang tidak menentu akibat ketidakstabilan ekonomi global serta masalah pasokan yang menjadi fokus utama dari prediksi pasar.
Rata-rata harga logam timah untuk Indeks Penyelesaian Tunai London Metal Exchange (LME) pada tahun 2024 adalah US$30.177,45 per ton, mengalami peningkatan sebesar 16,3% dari nilai tahun lalu yang mencapai US$25.959,04 per ton. Selain itu, perkiraan harga timah menurut Bloomberg berada dalam rentang US$28.000 hingga US$31.000 per metrik ton.
Stok timah di gudang LME pada bulan Desember 2024 tercatat sebanyak 4.800 ton, mengalami penurunan 35,6% dibandingkan dengan angka 7.450 ton yang dicatat pada awal tahun 2024.
Perusahaan mengonfirmasi kelangsungan aktifitas penambangan timah serta jalannya bisnis dengan melakukan eksploitasi sumber daya alam berupa timah baik di daratan maupun perairan untuk mendeteksi lokasi cadangannya, demikian disampaikan oleh pihak manajemen.
Di tahun 2024, TINS melaporkan adanya sumber daya timah senilai 807.234 ton serta cadangan timah sebanyak 312.506 ton.
Manajemen TINS juga menegaskan bahwa mereka bersiap menghadapi tantangan mendatang dengan menerapkan beberapa langkah strategis guna memperbaiki performa perusahaannya. Upayanya meliputi penguatan dan peningkatan hasil produksi biji timah, penyempurnaan manajemen dalam hubungan mitra serta kolaborasi pertambangan baik darat maupun laut, optimalkan dan tingkatkan efisiensi secara terus-menerus pada semua sektor usaha, perbaikan kinerja operasional, serta pembinaan dan perkembangan cabang-cabangnya.
Gabung dalam percakapan